logo asesme

Mengenal DISC Personality

Diposting 10 Apr 2025 - Tim Asesme

Dalam proses rekrutmen modern, memahami kepribadian kandidat menjadi kunci untuk mendapatkan karyawan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga selaras dengan budaya tim. Salah satu alat yang banyak digunakan adalah tes DISC Personality.

Daftar Isi

  1. Pengertian DISC Personality
  2. Sejarah Singkat DISC
  3. Empat Tipe Kepribadian DISC
  4. Penerapan DISC dalam Proses Rekrutmen
  5. Manfaat DISC bagi HR dan Perusahaan
  6. Kesimpulan

Pengertian DISC Personality

DISC Personality adalah sebuah model psikologi yang digunakan untuk mengklasifikasikan gaya perilaku atau kepribadian seseorang dalam empat kategori utama: Dominance (D), Influence (I), Steadiness (S), dan Conscientiousness (C). Model ini pertama kali dikembangkan oleh seorang psikolog bernama William Moulton Marston pada tahun 1928 melalui bukunya yang berjudul Emotions of Normal People. Tujuan dari model DISC adalah untuk memahami dan mengklasifikasikan karakteristik individu, yang dapat membantu dalam meningkatkan komunikasi, efisiensi tim, dan rekrutmen yang lebih tepat sasaran. Model DISC tidak hanya digunakan untuk keperluan psikologis, tetapi juga menjadi alat yang sangat berguna dalam dunia profesional, terutama dalam proses rekrutmen, pengembangan diri, dan peningkatan kinerja tim.

Asal Usul dan Sejarah DISC

William Marston, seorang psikolog asal Amerika Serikat, berpendapat bahwa perilaku manusia dapat dijelaskan melalui dua dimensi utama: bagaimana seseorang merespon terhadap lingkungan eksternal (seperti tantangan atau situasi) dan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Berdasarkan pemikiran ini, Marston menyarankan bahwa individu dapat dikategorikan ke dalam empat tipe kepribadian yang berbeda: Dominance, Influence, Steadiness, dan Conscientiousness. Pada awalnya, model DISC digunakan untuk mengidentifikasi cara-cara individu merespon emosi dan tantangan dalam hidup mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, model ini disederhanakan dan diadopsi oleh banyak perusahaan, organisasi, serta profesional di berbagai bidang untuk memahami dinamika tim dan cara terbaik untuk berinteraksi dengan orang lain.

Empat Tipe Kepribadian DISC

Model DISC membagi individu menjadi empat tipe kepribadian utama, yang menggambarkan gaya perilaku mereka dalam interaksi sosial dan lingkungan kerja. Keempat tipe kepribadian ini memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang berbeda, yang akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini:

1. Dominance (D)

Individu dengan tipe Dominance (D) dikenal karena kemampuan mengambil keputusan yang cepat, tindakannya yang berorientasi pada hasil, dan gaya kepemimpinan yang kuat. Mereka cenderung berani mengambil risiko, suka tantangan, dan lebih suka bekerja dengan tujuan yang jelas.

  • Karakteristik utama: Tegas, percaya diri, berorientasi pada hasil, berani mengambil risiko.
  • Kelebihan: Mampu membuat keputusan cepat, berfokus pada efisiensi dan hasil.
  • Kekurangan: Kadang kurang sabar, bisa terlihat terlalu dominan atau agresif.
  • Posisi yang sesuai: Manajer, pemimpin tim, pengambil keputusan.

2. Influence (I)

Individu dengan tipe Influence (I) cenderung optimis, komunikatif, dan berorientasi pada hubungan sosial. Mereka senang bekerja dengan orang lain dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan menginspirasi orang di sekitar mereka.

  • Karakteristik utama: Ramah, persuasif, bersemangat, mudah bergaul.
  • Kelebihan: Kemampuan berkomunikasi yang sangat baik, membangun hubungan sosial dengan mudah, optimis.
  • Kekurangan: Bisa kurang fokus pada detail, terkadang tidak terlalu memperhatikan prosedur atau aturan.
  • Posisi yang sesuai: Sales, pengembangan hubungan pelanggan, motivator.

3. Steadiness (S)

Individu dengan tipe Steadiness (S) dikenal karena sifat mereka yang stabil, sabar, dan dapat diandalkan. Mereka lebih suka bekerja dalam lingkungan yang tenang dan terorganisir, serta memiliki kemampuan untuk menjaga hubungan baik dengan orang lain.

  • Karakteristik utama: Sabar, setia, pendengar yang baik, kolaboratif.
  • Kelebihan: Mudah beradaptasi dengan perubahan, stabil dalam bekerja, cenderung mendukung dan memperhatikan orang lain.
  • Kekurangan: Kurang responsif terhadap perubahan cepat, bisa terlalu pasif atau menghindari konfrontasi.
  • Posisi yang sesuai: Staf administrasi, HR, posisi yang membutuhkan kerja tim dan kolaborasi.

4. Conscientiousness (C)

Individu dengan tipe Conscientiousness (C) adalah orang yang teliti, analitis, dan fokus pada kualitas. Mereka memiliki standar tinggi terhadap pekerjaan mereka, sangat memperhatikan detail, dan lebih suka bekerja dengan data dan prosedur yang jelas.

  • Karakteristik utama: Teliti, analitis, logis, berorientasi pada kualitas.
  • Kelebihan: Mampu bekerja dengan detail yang rumit, berfokus pada hasil yang berkualitas, cenderung menghindari kesalahan.
  • Kekurangan: Bisa terlalu perfeksionis, terlalu fokus pada detail sehingga mengabaikan gambaran besar.
  • Posisi yang sesuai: Akuntan, analis data, posisi yang membutuhkan perhatian terhadap detail dan standar yang tinggi.

Dominance (D)

Tegas, fokus pada hasil, dan senang tantangan. Cocok untuk posisi manajerial dan keputusan cepat.

Influence (I)

Komunikatif, optimis, dan mudah membangun relasi. Cocok untuk peran yang membutuhkan persuasi dan kerja sama.

Steadiness (S)

Pendengar yang baik, sabar, dan suportif. Cocok untuk lingkungan kerja yang stabil dan kolaboratif.

Conscientiousness (C)

Teliti, logis, dan fokus pada kualitas. Sangat cocok untuk pekerjaan yang membutuhkan akurasi tinggi.

Penerapan DISC dalam Proses Rekrutmen

DISC Personality dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam proses rekrutmen karena membantu perusahaan memahami lebih dalam karakter dan potensi kandidat. Dengan mengenali tipe kepribadian DISC dari pelamar, perekrut dapat menilai kecocokan mereka terhadap peran dan budaya organisasi.

  • Identifikasi kecocokan peran: Tipe Dominance (D) mungkin lebih cocok untuk posisi kepemimpinan atau yang membutuhkan keputusan cepat, sementara tipe Conscientiousness (C) cocok untuk posisi yang menuntut ketelitian tinggi.
  • Meningkatkan efektivitas wawancara: Dengan memahami tipe DISC pelamar, pewawancara dapat menyesuaikan gaya komunikasi dan pertanyaan agar lebih relevan dan produktif.
  • Mengurangi turnover: Kandidat yang direkrut sesuai dengan gaya kerja dan budaya perusahaan cenderung bertahan lebih lama.
  • Pengembangan tim yang seimbang: Memilih kandidat dengan tipe kepribadian yang melengkapi anggota tim yang sudah ada akan menciptakan harmoni dan produktivitas yang lebih baik.

Manfaat DISC bagi HR dan Perusahaan

DISC Personality tidak hanya bermanfaat untuk individu, tetapi juga memberikan dampak besar bagi tim HR dan organisasi secara keseluruhan. Dengan memahami kepribadian karyawan, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih efektif dan produktif.

  • Perekrutan yang lebih strategis: HR dapat memilih kandidat yang paling sesuai dengan kebutuhan tim dan budaya kerja.
  • Pemahaman terhadap dinamika tim: DISC membantu mengidentifikasi potensi konflik dan bagaimana cara mengatasinya.
  • Pengembangan karier yang terarah: Karyawan dapat ditempatkan di posisi yang sesuai dengan kekuatan dan preferensi kepribadiannya.
  • Peningkatan retensi karyawan: Lingkungan kerja yang memahami perbedaan kepribadian akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan.
  • Kinerja tim yang lebih optimal: Kombinasi kepribadian yang seimbang menciptakan tim yang saling melengkapi dan bekerja lebih efektif.

Kesimpulan

DISC Personality adalah alat yang kuat dan praktis dalam memahami kepribadian seseorang berdasarkan empat dimensi utama: Dominance, Influence, Steadiness, dan Conscientiousness. Masing-masing tipe menggambarkan pendekatan individu terhadap tugas, interaksi sosial, dan tantangan sehari-hari, serta mencerminkan gaya kerja dan preferensi komunikasi mereka.

Dalam konteks profesional, DISC memberikan manfaat besar bagi individu maupun organisasi. Bagi individu, pemahaman tipe kepribadian membantu mengenali kekuatan dan area pengembangan diri, meningkatkan keterampilan interpersonal, serta mendukung pertumbuhan karier yang lebih terarah. Bagi tim dan organisasi, DISC memungkinkan pengelolaan sumber daya manusia yang lebih cerdas — mulai dari seleksi dan rekrutmen, pengembangan karyawan, hingga manajemen konflik dan produktivitas tim.

Selain itu, penerapan DISC membuka peluang terciptanya lingkungan kerja yang lebih inklusif dan adaptif. Dengan menghargai perbedaan gaya komunikasi dan cara kerja, organisasi dapat menciptakan sinergi tim yang lebih baik, mendorong kerja sama lintas departemen, serta membangun budaya kerja yang saling menghargai.

Secara keseluruhan, DISC bukan hanya alat asesmen, tetapi juga fondasi penting dalam membangun komunikasi yang sehat, kepemimpinan yang efektif, dan kolaborasi yang berkelanjutan. Dengan pemahaman yang tepat, DISC dapat menjadi bagian integral dari strategi pengembangan organisasi modern.

Artikel Terkait